Selasa, 26 September 2017

Kroncong Wayang Gendut



Bicara sedidikit tentang Kroncong Wayang Gendut

CongWayNdut (Kroncong wayang gendut), menurut saya merupakan trobosan baru dalam dunia pewayangan. Kemasan yang berbeda yang memadukang Kroncong, Tari, Teater, dan juga interaksi kepada penonton yang cukup menghibur dan memberikan wawasan tentang crita wayang yang di hadirkan dalam cara yang berbeda.
Pementasan CongWayNdut #1 yang di pentaskan di TK dalam rangka perayaan Hari Wayang Dunia yang ke 2 di Institute Seni Indonesia Surakarta. Pementasan mendapat sambutan yang sangat antusias dari para penonton hal itu terbukti dari penuhnya tempat duduk dan ada juga yang tidak kebagian tempat duduk dan harus rela duduk di tangga samping kursi penonton .
CongWayNdut sendiri di selengaarakan oleh Dwi Suryanto, Ssn. Msn atau biasa di panggil Pak Gendut. Pak Gendut di situ berperan sebagai dalang namun juga sutradara. Namun, dia tidak sendiri di bantu oleh klompok teater dari Jerman, seniman tari, dan pemain kroncong. Sebenarnya Psk gendut sudah memiliki cirikhas sendiri dalam pakelirannya, dia menggunakan kroncong sebagai musik ilustrasi dan pengiring saat pakelirannya. Namun, untuk kolaborasi sperti ini baru yang pertama.
Menurut saya, Pak Gendut dan CongWayNdut-nya memberikan warna baru pada dunia pewayangan. Menampilakan dengan kolaborasi antar lintas disiplin seni dan membawakannya secara jenaka membuat penonton betah untuk duduk dan menikmati pertunjukan. Sempat ada celetukan dari Pak Gendut bawasanya dia pentas di Tk itu dengan kesan “Memaksakan” karna mungkin beberapa Dalang tidak suka dengan model pakeliran pak gendut yang terlihat seperti tidak mengaggungkan wayang. Namun, saya mencoba melihat dengan sudut pandang yang berbeda ketika saya di hadapkan oleh situasi dimana pertunjukan wayang melulu itu-itu saya dan generasi muda mulai tak menyukai wayang karna banyaknya jajahan teknologi yang “disalah gunakan” oleh beberapa anak muda kita. Terobosan-terobosan sperti inilah yang di perlukan untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap kesenian wayang kulit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar